Peran TNI Mendukung Transformasi Ekonomi yang Inklusif

    Peran TNI Mendukung Transformasi Ekonomi yang Inklusif

    MAJALENGKA - Koramil 1705 Cikijing Kodim 0617 Majalengka bersama Persit KCK Ranting 6 dan masyarakat tanami demplot ketahanan pangan dengan tanaman bawang merah.

    Penanaman bawang merah dilaksankan di demplot ketahanan pangan Koramil 1705 Cikijing yang terletak di blok malongpong desa sukasari kecamatan Cikijing Majalengka, Sabtu (11/02/2023).

    Dandim 0617/Majalengka Letkol Inf Danang Biantoro melalui Danramil 1705/Cikijing Kapten Inf Dadang Purnomo pada saat kegiatan penanaman mengatakan permintaan bawang merah di pasaran sangat tinggi, mengingat bawang merah merupakan komoditas hasil pertanian yang yang sangat dibutuhkan. 

    Hal tersebut yang menjadi latar belakang Koramil melaksanakan penanaman bawang merah. 

    Kapten Inf Dadang mengatakan sebelum dilakukan penanaman bawang merah, lahan pertanian tersebut diberi Bios 44 DC.

    "Penggunaan Bios 44 DC di demplot ketahanan pangan bisa memberikan hasil yang maksimal, sehingga bisa memberikan kontribusi ketersedian bawang merah dipasaran, " jelasnya.

    Kapten Inf Dadang berharap keberhasilan penanaman bawang merah akan menghasilkan panen yang maksimal.

    "Hasil penanaman bawang merah yang maksimal, sehingga bisa memberikan kontribusi terhadap kondisi ketahanan pangan di wilayah binaannya, " harapnya.

    "Selain itu akan keberhasilan penanaman bawang merah oleh Koramil, akan menarik petani lain untuk mengikuti cara penamaan bawang merah yang dilakukan Koramil, " tutupnya.

    ***

    kabupaten majalengka korem 063/sgj jawa barat
    A. Subekti

    A. Subekti

    Artikel Sebelumnya

    Serikat Karyawan Perhutani DPD Majalengka...

    Artikel Berikutnya

    Perhutani Majalengka dan BPBD Tandatangani...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    POLDA JABAR BERHASIL UNGKAP KASUS BAHAN POKOK PENTING (BAPOKTING)
    Hendri Kampai: Kabinet Merah Putih, Kembali Jadi Indonesia
    Hendri Kampai: Penutur Terbanyak, Bahasa Jawa dan Sunda Layak Jadi Bahasa Nasional
    Hendri Kampai: Dari Lab ke Pasar, Mengapa Hasil Riset Kampus Kita Mengendap di Rak?

    Ikuti Kami